Jumat, 26 April 2013

Aku Ingin Lari


Aku Ingin Lari
( Di tulis oleh Rahmat Sholeh, siswa SMP IT kelas VII Angkatan 2012 )


Sampai sekarang sedih masih kurasakan, apalagi jika aku melihat orang tua teman-temanku  berdatangan menjenguk mereka yang tinggal di asrama sekolah. Rasa kangen bercampur bahagia tercurah saat itu. Tapi aku hanya bisa merasa sedih, ingat pada ayahku yang telah tiada beberapa tahun yang lalu.

Dulunya memang ayahku seorang pemabuk, tapi sempat beliau bertaubat. Beliau juga rajin memasak membantu ibuku. Saya kangen masakan-masakanya, gulai, rendang, sop, nasi goreng. Yang jelas, setelah dia tinggalkan dunia kelamnya ayahku rajin membantu ibuku, termasuk memasak sayur. Mungkin sebagai penebus rasa bersalahnya di waktu-waktu yang silam.

Di tengah-tengah keakraban antar keluarga kami yang baru saja di mulai, tiba-tiba bapakku sakit.  Yaaaaahhhhhh....... sakit yang mengharuskannya pindah dari buaian keluarga ke  rumah sakit yang di temani para dokter dan perawat, lalu pindah lagi dari rumah sakit ke liang kubur untuk bertemu dengan  maaikat mungkar dan nakir. Aku hanya bisa berdoa semoga Allah mengampuni dosa-dosanya.

Setelah kepergian bapakku ke alam kubur, aku baru sadar. Bapakku sangat membutuhkan doaku. Ya....... doa anak yang sholeh, yang sangat berguna bagi orang tuanya, baik yang masih di dunia maupun yang sudah pindah ke akhirat. Tapi apalah dayaku,  aku tidak pernah di arahkan kesana, karena profil keluargaku seperti itu. Cuma , aku masih ingat bahwa aku harus menjadi anak yang soleh yang akan selalu memintakan ampunan buat orang tuaku baik yang sudah berangkat ke alam barzakh maupun ibuku yang sehat wal afiat walaupun umurnya sudah tua, mulai hari ini aku akan berbakti kepadanya. Aku tidak akan melawannya, membantahnya apalagi membentaknya seperti kemarin-kemarin. Aku ingin belajar menjadi anak yang soleh.

Bersamaan aku lulus dari SDN 004 Tanjung Uma,  Yayasan El Yasin Batam, membuka penerimaan siswa baru untuk SMP IT yang siswanya di asramakan. Ingat akan tekadku untuk menjadi anak yang sholeh, tawaran untuk masuk ke SMP Negripun aku abaikan, karena muatan agamanya yang terlalu sedikit.  Aku langsung daftar ke SMP IT El Yasin Batam. Alhamdulilah, aku di terima.

Mungkin karena kebiasaanku yang bebas, tidak pernah sholat, apalagi baca al Qur’an, pada awal masuk aku sebenarnya ingin lari, aku mau pindah, aku nggak mau sekolah di SMP IT El Yasin Batam, di tambah peraturan yang banyak sekali, kegiatan yang padat, terlambat sholat kena hukum, nggak boleh pulang kecuali hari libur saja, dan seabrek peraturan yang lain. Kala itu terjadi perang yang sangat dasyat dalam hatiku antara bertahan dan keluar. Tapi, rupanya nasihat-nasihat yang di berikan Pak Said Ali, Ust. Iwan Halim, Ust, Wahyu, Ust. Syahrizal, dan guru-guru yang lain, pengaruhnya lebih besar, Sehingga aku bisa bertahan.

Berjalan satu semester, aku  semakin sadar. Aku bulatkan tekad untuk tetap belajar di SMP IT ini. karena aku ingin menjadi anak yang sholeh. Alhamdulillah, sekarang aku hafal beberapa surat yang lumayan panjang-panjang di juz 30 dan 29 walaupun tidak sempurna. Di tambah beberapa hadist – hadist Nabi, meninggalkan sholatpun merasa berdosa. Tatkala di ijinkan libur pulang  ke rumah, aku cium tangan ibuku sebagai tanda baktiku padanya.
Sekarang aku merasa senang sekolah di SMP IT ini, aku bangga dengan sekolah ini.

Ibu........ maafkan kesalahanku, dulu aku sering melawanmu, membantahmu, bahkan membentakmu. Aku bertobat ibu. Hidayah Allah melalui SMP IT El Yasin ini telah membukakan pintu taubat dalam hatiku.
Ya Allah....... ampunilah dosa-dosa bapakku, lapangkanlah tempatnya di sana, dan mudahkan lah hisabnya.

Bapak / Ibu guruku....terima kasih atas jasa-jasamu, aku mohon jangan lelah membimbingku dan mengarahkanku ke jalan yang benar, didiklah aku sekarang  insyaAllah aku nanti yang akan mendidik anak  cucumu.
Teman-temanku ayo kita semangat dalam belajar .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar